Thursday, June 23, 2016

jati yang sejati adalah sendiri untuk diri

Malang, June 25, 2016
11:25 AM


Ternyata aku kesepian

Jati itu sejati
Diri itu sendiri
Jadi diri selalu dicari
Tapi tak benar-benar untuk ditemui

Mereka hanya bergaya
ingin bebas dengan merdeka
Padahal kebebasan adalah untuk mengikat
Kemerdekaan pun tak benar-benar terdapat

Lalu kerikil mulai menghalangi
Melihat batuan besar justru untuk sembunyi
Lupa untuk apa mereka berdiri
Bukannya berjalan maju, justru mundur berlari


Mereka kira tujuan kelana adalah untuk sampai
Padahal pengembara tak pernah memiliki terminasi
kecuali detak jantung telah permanen berhenti
dan tinggal istiqomah segala usaha yang slalu Dia nilai

ingatkah mereka alam hakikat diri?
Titik dimana mereka bermula
disitulah kepastian tempat untuk kembali
tapi mereka memiih lupa beda fana dan baka


Mereka lupa untuk menyadari
Luas pengetahuan yang mereka banggakan
Tak lebih dari setitik air di samudera ketidak-tahuan
Waham mereka adalah yang terhebat dan tak terkalahkan

Lalu mana yang mereka sebut jati diri?
Jati yang mati-matian mendirikan kastil untuk dihuni pribadi?
Sendiri-sendiri dan saling membokongi
Bagaimana mungkin kau bohong ingin dipanggil sejati

Setiap hari kusisihkan waktu untuk memahami
Namun slalu hanya sampai pada tahap memahami
yang belum tentu benar menuju pemahaman hakiki
dan belum pasti pula kejelasan yang kan kudapati

lalu sayup-sayup terdengar halus bisikan
begitu halus sampai-sampai hanya hatiku yang mampu mendengarkan
dan, ah memang benar, ini hanya pelarian
karena mungkin aku terlalu kesepian


No comments:

Post a Comment