Sunday, August 2, 2015

The Past, Pain, and Time

Semarang, June 6, 2015
4:10 PM

Kelak aku akan menulis dalam sebuah bayangan. Tentang masa lalu yang pernah kelam. Begitulah kita harus mempertahankan apa yang sudah menjadi ketetapan. Lemah memang terkadang, tak apa memudar asal tak sampai hilang. Apapun yang terjadi kita harus menggenggam apa yang sudah menjadi keyakinan. Dan jangan sampai sekalipun melepaskan. Memang ada kemungkinan, dari situ kita akan belajar banyak jenis pesakitan. Tapi tidak dengan cara yang akan seringkali membuatmu hina dengan luka yang tak akan pernah sembuh perihnya kecuali dengan kematian. Tidak. Aku tidak melebih-lebihkan. Lihatlah, betapa banyak manusia yang menderita hanya karna masalah yang kita lihat begitu simple, sederhana, tapi terasa begitu rumit bagi mereka.

Aku hanya mengenali banyak permukaan dan terlalu takut untuk mendalaminya. Kadang aku menjadi skeptic terhadap sesuatu yang jelas pasti kevalidannya. Seringkali aku juga begitu ketakutan mengetahui hal baru dalam hidup. Terlebih yang berkaitan dengan rasa sakit. Hal yang paling sulit manusia lakukan adalah menahan. Dan hal yang menjadi keharusan bagi mereka adalah memilih. Lalu hal apa yang paling sering manusia kerjakan? Menyesal. Ya, begitulah pengulangan kerjaan manusia dibumi.

Ada beberapa hal yang bahkan pelaku tak ingin ketahui tentang dirinya. Dia terlalu naïf mengakui bahwa dirinya hina dan nista. Memang benar tempatnya manusia adalah salah dan lupa. Aku. . . tak akan menghardikNya lagi atas ketidakmampuanku sendiri menahan diri. Dia sudah begitu baik selama ini. .dan akulah yang mengabaikanNya.

Baiklah. .saatnya berbenah tak harus menunggu waktu yang tepat. Ketika ingat maka kerjakan yang seharusnya. Masa lalu memang sudah ditakdirkan. Aku hanya harus mengubah dengan elok caraku melihat masalaluku. Selama ada waktu, pasti masih akan ada masa lalu masa lalu lain untuk masa depanku. Waktu adalah hal yang berharga bagi manusia. Waktu adalah zat yang paling menentukan yang Tuhan anugerahkan kepada semesta. Waktu adalah segalanya. Waktu yang menciptakan sakit, waktu pula yang menghentikannya, kemudian menambahkan sakit yang lain, lalu menyembuhkannya. Waktu adalah zat yang paling misterius yang Tuhan ciptakan untuk kita. Waktu adalah pengingat. Hanya waktu yang mampu membuatmu tiba-tiba bahagia kemudian berduka, begitu sebaliknya. Jika waktu tak ada. Maka tak ada kehidupan diantara kita. Waktulah yang Tuhan ciptakan pertama kalinya sebelum ruang sebagai kombinasi dan semuanya.

Waktu adalah kaki tangan Tuhan yang Dia cipta untuk merangkul hambanya :)