Malang, June
25, 2016
11:25 AM
Ternyata aku kesepian
Jati itu sejati
Diri itu sendiri
Jadi diri selalu dicari
Tapi tak benar-benar untuk ditemui
Mereka hanya bergaya
ingin bebas dengan merdeka
Padahal kebebasan adalah untuk
mengikat
Kemerdekaan pun tak benar-benar terdapat
Lalu kerikil mulai menghalangi
Melihat batuan besar justru untuk
sembunyi
Lupa untuk apa mereka berdiri
Bukannya berjalan maju, justru
mundur berlari
Padahal pengembara tak pernah
memiliki terminasi
kecuali detak jantung telah permanen
berhenti
dan tinggal istiqomah segala usaha
yang slalu Dia nilai
ingatkah mereka alam hakikat diri?
Titik dimana mereka bermula
disitulah kepastian tempat untuk
kembali
tapi mereka memiih lupa beda fana
dan baka
Mereka lupa untuk menyadari
Luas pengetahuan yang mereka
banggakan
Tak lebih dari setitik air di
samudera ketidak-tahuan
Waham mereka adalah yang terhebat
dan tak terkalahkan
Lalu mana yang mereka sebut jati
diri?
Jati yang mati-matian mendirikan
kastil untuk dihuni pribadi?
Sendiri-sendiri dan saling membokongi
Bagaimana mungkin kau bohong ingin
dipanggil sejati
Setiap hari kusisihkan waktu untuk
memahami
Namun slalu hanya sampai pada tahap
memahami
yang belum tentu benar menuju
pemahaman hakiki
dan belum pasti pula kejelasan yang
kan kudapati
lalu sayup-sayup terdengar halus
bisikan
begitu halus sampai-sampai hanya
hatiku yang mampu mendengarkan
dan, ah memang benar, ini hanya
pelarian
karena mungkin aku terlalu kesepian
No comments:
Post a Comment