Potongan Penyesalan
Dari mishbakh untuk
misykakh
sesungguhnya aku mau bilang begitu,
ya itu tadi yang aku sampaikan bersama gelombang masa lalu,
tapi aku malu,
aku takut Dia terang-terangan pergi lalu
melemparkan benih kebencian dikedalaman jiwaku,
aku khawatir Dia akan menolak dengan tegas
pintaku untuk melindungi akalku,
aku benar-benar tak sanggup
jika pada akhirnya Dia pun menghindari tatapan lurus
yang selalu diusahakan tulus
dari ruang hatiku.
ya itu tadi yang aku sampaikan bersama gelombang masa lalu,
tapi aku malu,
aku takut Dia terang-terangan pergi lalu
melemparkan benih kebencian dikedalaman jiwaku,
aku khawatir Dia akan menolak dengan tegas
pintaku untuk melindungi akalku,
aku benar-benar tak sanggup
jika pada akhirnya Dia pun menghindari tatapan lurus
yang selalu diusahakan tulus
dari ruang hatiku.
Aku bahkan takut kalau Dia tahu,
ya walaupun aku tahu Dia pasti sudah tahu.
Setidaknya aku masih merasa bahwa
Dia bertahan untuk pura-pura tidak tahu.
Lalu, lebih baik aku melarikan diri menuju diam
dengan kecepatan halilintar berkekuatan membelah bulan.
Setidaknya aku masih merasa bahwa
Dia bertahan untuk pura-pura tidak tahu.
Lalu, lebih baik aku melarikan diri menuju diam
dengan kecepatan halilintar berkekuatan membelah bulan.
Oh bukan, aku hanya lari
bukan melakukan pelarian,
ini bukan pelampiasan.
Inilah ijtihad atas keadilan.
Pengaruh karakter diri
terhadap alam yang dikandung badan.
Jangan menganggap ini sebagai muatan rasa tertekan,
pengucilan, pengasingan, atau sebagainya yang
mendamba sebuah kebebasan.
bukan melakukan pelarian,
ini bukan pelampiasan.
Inilah ijtihad atas keadilan.
Pengaruh karakter diri
terhadap alam yang dikandung badan.
Jangan menganggap ini sebagai muatan rasa tertekan,
pengucilan, pengasingan, atau sebagainya yang
mendamba sebuah kebebasan.
Ini hanyalah potongan lagu malam
tentang rasa sesal yang tenggelam
dan disembunyikan dibalik diam
oleh diam, dan untuk diam
Malang, 24 Mei 2016
22:24
No comments:
Post a Comment